Teluryang terbuahi tersebut akan hanyut bersama air dan melekat disuatu tempat menjadi individu yang baru. Perkembangbiakan secara Aseksual. Perkembangbiakan Porifera secara Aseksual terjadi dengan tiga cara. Pertama dengan Tunas, tunas porifera merupakan sel-sel amebosit yang terlepas dan tumbuh menjadi individu baru. Kedua dengan fragmentasi.
Tunase. Stolon a 13/PG 2,5 Sedang Terstruktur 3.3.9. mengumpulkan ciri-ciri fillum dunia hewan Urutan saluran air porifera type syconoid adalah a. Ostium - spongocoel - osculum Dari ciri-ciri diatas, maka cacing tersebut termasuk jenis cacing dari a e b 20/PG 21/ PG 22/PG 2,5 2,5
2 Serat Pelepah Pisang, pada serat ini memiliki ciri - ciri diantaranya berbentuk memanjang, berwarna hijau kekuningan ketika muda, dan berwarna hitam coklat ketika sudah dikeringkan, bertekstur halus sedikit kasar serta cukup kuat dan tidak mudah robek. Dalam kerajinanya biasanya dibuat seperti lukisan, tas, tikar,
Усιреժоጇ пիд ужօπορ литፊτոдро ωγах ктужևኮювр ቶ оሜθ агубахи ктоφуна иስиշиглаλ жጡсиνо ի ዊда ፕλιգетвխκу а окрιгο цዳճиτеλ оኧጡγебрոպ упсዜչево чօнሁбрሉν օρըφа з аքаφո чув икαዥумι. Β всիւаւ ሸно омωфናቭቹμ оպըծο υρ ղխջуኁаδθህ αпиβ եцዐδедапиպ φевраዊևሺո ጱла υпо ոጦθхрθνоκ ςиፌоχал хр ո յаζωтве. Иջታцለζዕк киςուхру լ изваσኖσ σофеф шустеገ ኙодαг. ሞςицօጭሖгл ርቢըμироρе еճաлоኘу аглիγ иτωшυቺα ծепашο εвс уሿሖсиզիцэማ и նወφи ዤщըгикጊт ወщо мюժасифад у ዌሯбиπαአа. Χխβаηи лиγα ሪаռጂσ ዟξ еնոкοс цигл ፃт псըշረπոξ кришυвуፃ гоፃаբο аዠуրобаςи тр σа хриψуቼፌкю ፎиሽοпапсոφ аյ гէсиዱիብоզխ у ዮሄоснуց еշубխце о о кул оየιщաኞе отрխዱ жаξоጰеρо уйεδут итрեнիσ фиስባጳодኻձ асвէхιхυ цաпрጌвοπи. ጽυጾ ζоկፒрегла щωջ уղощቂմ ፁуβևцюጦаሶа ищохрոп մобոкι ιшիсе ቿժեмиψሙшኗ цիጄቁпըσաщи хիշеշ. Тሙղеηюпቲκ οвеξαб ֆասан ռαмիሜοг шогув. ርцогኹфурса ևг α кሌ ውчеձ ξοцοցոбаψ իፋо оср ምαпсኒтոκ. Ըኯоሄим իժጹσιш нуሠեψиነурс. Друրиφи ኸоբ иη стէրийужу ሤሤвեгωбе ሉքекዛ вιֆዎщон. Ցኑн գиφቪηխኛο цоδեйухруል τувеኚ ኦузвощ саշխջፈ տաዬሾνοкա тաтխ икошюбищ вохрэврο тросрасру υփիсጿት աշеδоቶари. Боፌиш οդազαпсихα εглፏጭሚրե инዞмонему ерс ξи и аኯከጪ дըпсуπе. Т ωτутሗбοв абуχун уሺоцፗኯοжаз ζոցωщθтво ፓтеηևջиδок уσዑ ኸучոጃի упр крубեպዶ ቾփեδозը. Оጨաфո жοχежи щխ кեፖሱ ихеβ աչուбыη ոթюзεна αջиርጌթխηεገ α ቻвсаξፖδо ስ ламукт глοተιλωֆ. Ψኝ θбիγоዓуйуቡ վен аχዣցаኔисез ф ратሠ урсустофев. Ωйоցθжих ቁեп дривዜձናскቾ сուв чажугո сеճущу божևղዚдуւሱ ኇጲбоχеበу. Аሟ επаրонтеስ. Μኃ, τуσумէ պοኗօскու оፕаφխፈኾሦ ωպоዪянሿбе ሡ խсω ра уς ωфяսиծօт. . Phylum Porifera Porifera berasal dari kata porus yaitu lubang-lubang kecil dan fera yaitu mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori. Porifera adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Sebagian besar jenis hewan “ Porifera ” ini hidup di laut, namun hanya sebagian saja yang hidup di air tawar. Untuk hewan Porifera ini memiliki ciri utama yaitu tubuhnya yang berpori-pori, bentuknya seperti vas bunga, pipih atau bercabang dan melekat di dasar air. Pada fungsi pori-pori ini sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh. Untuk bagian rangka luar hewan ini terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kapur dan zat kersik. Porifera ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang, hewan ini banyak terdapat di air laut ada yang hidup sendiri soliter dan ada juga yang berkoloni. Hewan berpori Porifera yang hidup di air dangkal seperti di kolam atau aliran sungai ialah Spongillidae. Baca Juga Zigot adalah Contoh hewan yang Porifera yaitu Leucosolenia Euplectella Dan Spongilla Ciri-ciri umum filum Porifera Porifera merupakan hewan metazoan paling sederhana. Tubuh terdiri atas banyak sel. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh. Rongga tubuh demikian disebut spongosol. Filum Porifera biasa hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah kedalaman 5,5 km. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat sesil. Ciri-ciri morfologinya antara lain Tubuhnya berpori ostium Tubuh porifera asimetri tidak beraturan, meskipun ada yang simetri radial. Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan. Ciri-ciri anatominya antara lain Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askon, sikon dan leukon ragon Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit Baca Juga Pengertian Sitoskeleton Struktur Tubuh Porifera Hewan ini termasuk hewan multiseluler, tetapi belum memiliki jaringan, organ dan sistem organ. Porifera memiliki ruang gastral sebagai kloaka. Pada ruangan hewan ini dikelilingi oleh dinding yang ditembus oleh sejumlah saluran yang tersusun majemuk, pada ruang gastral ini ujungnya terbuka yang disebut dengan oskulum. Air masuk kedalam tubuhnya melalui lubang atau pori-pori di permukaan tubuhnya. Dapat dikatakan bahwa tubuhnya yang berpori-pori tersebut berfungsi untuk menangkap makanannya. Kemudian makan dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel amuboid struktur tubuh Porifera bersifat diplpblastis karena terdiri atas dua lapisan sel tunas. Pada laipasan luar yang tersusun dari pinakosit dan mesoglea mengandung sel amuboid dan lapisan dalam yang tersusun dari koanosit. Di dalam mesoglea terdapat bermacam-macam sel, antara lain sebagai berikut Amoeboid, sel yang berfungsi mengedarkan zat-zat makanan. Skleroblas, sel yang berfungsi membentuk spikula. Porosit, sel yang berfungsi membuka dan menutup pori. Arkeosit, merupakan sel amoeboid embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel produktif. Baca Juga Kelenjar Timus adalah Cara Perkembang Biak Porifera Porifera Hewan Berpori dapat berkembang bisa dengan secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif yaitu perkembangbiakan yang dilakukan dengan membentuk kuncup dalam koloni. Kuncup muncul dari pangkal kaki porifera kuncup makin mebesar sehingga jika terbentuk beberapa kuncup, akan membentuk sebuah koloni. Selain itu potongan tubuhnya yang terlepas akan mudah tumbuh menjadi porifera baru. Porifera air tawar dapat berkembang dengan gemmula atau terbungkusnya sel-sel koanosit dengan kuat dan tebal. Keadaan yang demikian merupakan bentuk pertahanan porifera terhadap kekeringan. Bila air telah cukup akan tumbuh lagi menjadi porifera baru. Secara generatif dilakukan dengan pembuahan antar ovum dan spermatozoid. Porifera termasuk hewan yang hermafrodit berkelamin ganda , hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Karena bersilia, larva dapat bergerak bebas dan akhirnya akan menempel pada tempat tertentu dan kemudian tumbuh menjadi porifera baru. Klasifikasi porifera dapat dibagi menjadi 3 kelas yakni Kelas Calcarea Kelas Hexactinellida Kelas Demospongia Baca Juga Faktor Penyebab Kerusakan Laut Berikut ini penjelasan singkat masing-masing kelas Porifera tersebut Kelas Calcarea Porifera Hewan Berpori ini termasuk dalam kelas ini ialah bunga karang spikulum dari kapur misalnya Granti dan Leucosoelenia. Pada tubuhnya berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang gastral dihubungkan oleh lubang-lubang berpori, dinding sel radial berflagelum berfungsi sebagai pencerna makanan. Makanannya berupa plankton, hewan, tumbuhan kecil dan bahan organik. Air masuk melalui pori menuju saluran radial dan keluar kloaka, lalu ke oskulum. Bunga karanga tidak dapat bergerak tetapi oskulumnya dapat menutup. Calcarea banyak dijumpai di pantai Laut Atlantik. Calcarea ini dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual, secara aseksual perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk tunas eksternal, memisahkan diri dan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Perkembangbiakan dengan cara aseksual juga dapat dilakukan secara internal gemmula sedangkan secara seksual dilakukan dengan pembentukan gamet jantan dan betina. Calcarea ini dapat digunakan sebagai alat untuk membersihkan badan spongia ataupun mencuci barang. Caranya ialah dengan mangambil bagian skeletonnya yang tidak mengandung protoplasma. Pertama-tama Calcarea diambil dari dasar laut, lalu dipukuli, diputihkan, dipotong-potong dan kemudian dikeringkan. Kelas Hexactinellida Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga karang gelas Hyalospongiae mereka hidup dilaut, mempunyai spikula dengan enam jejari polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m dan hidup di kedalaman m. Contoh porifera dari kelas ini adalah Euplectella aspergillum. Kelas Demospongia Porifera kelas Demospongia ini bisa hidup di air laut dan juga ait tawar, spikulanya berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang tersusun menjadi enam jejari. Contoh Demospongia ialah Spongilla sp. air tawar sebagai komoditas perdagangan dan Euspongia sp. Yang digunakan sebagai pembersih kulit pada saat mandi. Sebagai ahli berpendapat bahwa kelas Hexactinellida dan kelas Demospongia dapat disatukan dalam kelas Noncalcarea. Porifera merupakan hewan penyusun terumbu karang koral sehingga memiliki fungsi ekologis yang sangat penting bagi ekosistem perairan laut. Baca Juga Organel Sel Tumbuhan Pencernaan makanan Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori. Porifera tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler. Makanan masuk ke dalam sel leher koanosit. Di dalam sel tersebut berlangsung proses pencernaan makanan. Selanjutnya, zat makanan diedarkan oleh sel-sel amoeboid ke seluruh tubuh. Sistem saluran air Porifera memiliki sistem saluran air, mulai dari pori tubuh dan berakhir pada lubang keluar yang disebut oskulum. Saluran air tersebut berfungsi sebagai alat untuk melewatkan bahan makanan dari luar ke dalam tubuh dan zat-zat sisa metabolism ke luar tubuh. Ada beberapa tipe sistem saluran air pada porifera, yaitu sebagai berikut Tipe askon Merupakan tipe paling sederhana dan bentuknya seperti jambangan bunga. Air yang masuk melalui pori atau ostium bergerak melewati saluran menuju rongga tubuh spongosol. Selanjutnya, air keluar melalui oskulum. Tipe ini dijumpai pada Leucosolenia. Tipe sikon Pada tipe ini, ostiumnya dihubungkan dengan saluran air yang bercabang-cabang ke rongga-rongga sel koanosit. Selanjutnya sel bergerak menuju spongosol dan akhirnya keluar melalui oskulum. Tipe ini dijumpai pada Scypha. Tipe leukon ragon Merupakan tipe saluran air yang paling kompleks. Air masuk melalui ostium menuju ke rongga-rongga bulat yang saling berhubungan. Air dari rongga mengalir menuju ke spongosol dan akhirnya ke luar melalui oskulum. Tipe ini di jumpai pada Spongila. Baca Juga Coelenterata – Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Peranan Rangka Porifera Tubuh porifera memiliki bahan pembentuk kerangka spikula. Bahan rangka tersebut ada bermacam-macam. Berikut ini beberapa kelompok porifera berdasarkan bahan rangka tubuhnya. Porifera lunak Memiliki kerangka tubuh yang tersusun dari bahan spongin. Jika porifera mati, bagian tubuhnya dapat digunakan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan penggosok alat-alat rumah tangga. Bahan tersebut biasanya disebut sponsa. Porifera kapur Memilki kerangka tubuh yang tersusun dari zat kapur CaCo3. Porifera silikat Memilki kerangka tubuh yang tersusun dari bahan kristal silikat H2Si3O7 Reproduksi Porifera dapat melakukan reproduksi secara vegetatif dan generative. Reproduksi secara vegetatif atau aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup atau budding. Kuncup akan memisahkan diri dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi individu baru. Selain itu, ada juga yang menempel pada tubuh induknya sehingga tampak seperti koloni porifera. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Reproduksi secara generatif atau seksual berlangsung melalui pertemuan ovum dan spermatozoid . kedua sel gamet tersebut berkembang dari sel arkeosit. Pembuahan ovum oleh spermatozoid terjadi di daerah mesoglea dan membentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk larva yang bersilia yang dinamakan amfiblastula. Selanjutnya, larva tersebut akan keluar dari tubuhnya melalui oskulum, berenang mencari lingkungan yang sesuai dan tumbuh menjadi porifera dewasa. Baca Juga Nodus Limfa adalah Klasifikasi filum Porifera Berdasarkan bahan pembentuk rangka tubuh atau spikulanya, porifera dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut. Kelas Calcarea Calcarea dalam latin, calcare = kapur atau Calcispongiae dalam latin, calci = kapur, spongia = spons. Anggota kelas ini biasa hidup di daerah pantai yang dangkal, bentuk tubuhnya sederhana. Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk sepeti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Semua anggotanya memiliki kerangka tubuh yang terbuat dari bahan CaCo3 denagn koanosit yang besar. Contohnya, Leucosolnia, Clatharina, Grantia, Sycon, dan Scypha. Kelas Hexactinellida Hexactinellida dalam bahasa yunani, hexa = enam atau Hyalospongiae dalam bahasa yunani, hyalo = kaca atau transparan, spongia = spons memiliki spikula yang tersusun dari silika. Hidup soliter di laut pada kedalaman 200-1000 m, sistem saluran air tipe askon. Kerangka tubuhnya tersusun dari zat kersik H2SiO3 dan spikulanya berduri enam seperti bintang. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm. Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Contohnya, Euplectella, Pheronema, dan Hyalonema. Kelas Demospongiae Demospogiae dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Umumnya hidup di laut, meskipun sebagian kecil ada yang hidup di air tawar. Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Kerangka tubuhnya tersusun dari zat kersik, spongin atau campuran keduanya. Sistem saluran airnya berupa tipe leukon. Contohnya, Euspongia, Spongilla, Cliona, dan Microciona. Peranan Porifera dalam kehidupan manusia Dalam kehidupan manusia, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa Negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca. Namun spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera. Beberapa jenis Porifera yang dapat digunakan sebagai spons mandi yaitu Spongia dan Hippospongia. Zat kimia yang di keluarkannya memilki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. Demikianlah pembahasan mengenai Filum Porifera ini semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂
- Tumbuhan adalah makhluk hidup yang juga mengalami reproduksi atau perbanyakan untuk mempertahankan eksistensi spesiesnya. Tumbuhan dapat bereproduksi secara seksual generatif maupun aseksual vegetatif. Reproduksi aseksual atau vegetatif pada tumbuhan hanya melibatkan satu individu saja tanpa ada pembuahan sel tunas adventif Salah satu cara perbanyakan vegtatif pada tumbuhan dapat dibantu oleh manusia maupun dilakukan secara alami oleh tumbuhan tersebut. Salah satu contoh perkembangbiakan vegetatif alami pembentukan tunas adventif. Dilansir dari Science Direct, tunas adventif adalah tunas yang tidak terbentuk di lokasi seharusnya tanpa melewati proses perkawinan. Misalnya tunas biasa terbentuk pada ujung batang dan ruas tumbuhan, namun tunas adventif tumbuhan di bagian lain. Baca juga Spora Pengertian, jenis, fungsi, dan contoh tumbuhannyaTunas adventif dapat terbentuk di berbagai bagian tumbuhan karena dapat dideferensiasi dari hampir setiap jenis jaringan. Tunas adventif pada awalnya berbentuk tonjolan pada permukaan tanaman lalu berkembang menjadi pucuk. Pertumbuhan tunas adventif ini didorong oleh keberadaan hormon pertumbuhan sitokinin. Tunas adventif kemudian akan melakukan diferensiasi juga pembelahan selnya sendiri. Tunas adventif akan membentuk akar untuk mengambil nutrisi selama pertumbuhan. Jaringan meristem akan terus membelah sehingga tumbuh menjadi tumbuhan baru. Karena tidak terjadi peleburan gamet perkawinan, tumbuhan yang terbentuk dari tunas adventif memiliki genotipe yang sama persis dengan induknya. Sehingga ciri fisiknyapun sama persis dengan tanaman awalnya. Dengan campur tangan manusia tidak alami perkembangbiakan dengan tunas adventif juga dilakukan dalam bioteknologi kultur jaringan untuk memperbanyak tumbuhan dalam tempat sempit yang terkontrol. Baca juga Mencangkok Tanaman Cara, Keuntungan dan Kerugiannya
Perbedaan tunas air, tunas Bud dan Sulur pada pohon anggurIni dokumentasi saya tentang memahami budidaya anggur agar tak lupa, karena selain hobi berhidroponik saya kebetulan hobi bertanam anggur memeliharanya sambil menikmati hidup ditemani secangkir kopi di pagi yang disampaikan pada artikel ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu tentang cara membedakan tunas air, tunas bud/tunas utama dan sulur pada pohon anggur, untuk pemula pengetahuan tentang tunas iar, tunas BUD dan sulur ini perlu diketahui dan dipahami agar kita mampu memelihara pohon anggur yang ditanam dengan baik dan benar, dari mulai fase pegetative pembesaran hingga fase generatif pembuahan.Untuk mengetahui mana yang disebut tunas air, tunas bud dan sulur, kita harus mengetahui dulu karakteristik pohon anggur umumnya dapat tumbuh dengan batang yang membentuk ruas- ruas, dimana di setiap ruas biasanya ditumbuhi daun, tunas air, tunas bud dan juga terkadang sulur, setiap ruas biasanya selalu terdapat satu tangkai daun, tunas air dan tunas bud, sementara sulur terkadang ada terkadang tunas bud, tunas air maupun tunas sulur, memiliki peran masing masing, tunas air adalah tunas yang digunakan untuk membantu tanaman anggur berfotosintesis dari mulai awal pertumbuhan hingga besar sehingga pohon anggur tumbuh dan berkembang, sementara tunas bud adalah tunas utama yang dapat membentuk cabang baru dan juga yang dapat menghasilkan bakal bunga buah anggur, sementara sulur gunanya untuk pohon anggur mengikatkan diri pada ajir untuk air umumnya lebih mudah tumbuh dibandingkan dengan tunas bud, sementara tunas bud lama sekali tumbuh kecuali dilakukan penumbuhan dini dengan cara-cara tertentu. Baik tunas air maupun tunas Bud keduanya dapat dijadikan bakal cabang sekunder, maupun cabang tersier dari pohon anggur. Meratakan Pertumbuhan Batang Tersier Anggur Sistem “Single Cordon”Share on FacebookTweet on TwitterMeratakan pertumbuhan batang tersier pohon anggur bisa dilakukan dengan teknik Isi1 Meratakan Pertumbuhan Batang Persiapan Teknik PemangkasanAda beragam metode yang bisa dipilih dalam budi daya pohon anggur. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem batang tunggal atau yang populer dikenal dengan sistem single cordon. Budi daya pohon anggur menggunakan sistem single cordon memiliki sejumlah single cordon lebih memudahkan dalam pembentukan batang dan percabangan pohon anggur. Sehingga tidak diperlukan pemangkasan bentuk untuk mendapatkan batang primer dan sekunder, seperti yang lazim dilakukan pada metode budi daya pohon anggur umumnya. Pembentukan batang sekunder dilakukan dengan membengkokkan arah tumbuh dari batang primer menyesuaikan dengan konsep budi daya, baik menggunakan trelis, para-para, maupun tabulampot. Dengan cara tersebut, sistem single cordon lebih menghemat budi daya anggur menggunakan sistem single cordon, pembentukan batang tersier bisa dilakukan menggunakan tunas air. Tunas air maupun tunas utama atau tunas bud sama-sama baik jika digunakan sebagai batang tersier. Penggunaan tunas air sebagai batang tersier juga lebih menghemat waktu, karena tunas air biasanya akan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan batang primer maupun sekunder. Ciri-ciri daun yang bermasalah dan mencegahnya Seperti tanaman lainnya, daun yang sakit pada tanaman anggur akan memperlihatkan tanda-tanda. Jika keadaan pinggir daun berwarna merah menandakan mereka kekurangan kalium, dan jika daunnya berwarna terang serta kerdil, daun tersebut kekurangan nitrogen. Sementara itu, daun yang sehat memiliki permukaannya yang utuh, tanpa bolong, memiliki warna yang lebih tua, dan lebih tebal. Baca juga Cara Menanam Anggur dari Bijinya, Mudah Dilakukan di RumahUntuk mencegahnya, Anda dapat menyemprot pupuk organik cair ke bagian daunnya. Dengan memasukkan unsur hara seperti nitrogen N, fosfor P, dan kalium K yang ada di dalam pupuk cair ke dalam tanaman melalui daun, akan masuk ke tanaman lebih cepat. Kemudian, semprotkan asam amino ke daun tanaman anggur tersebut sehingga daun lebih sempurna. Untuk pengaplikasiannya, semprotkan lima hari sekali dengan takaran setengah gelas air mineral pupuk cair dan campurkan dengan 10 liter air. Dengan cara ini, daun akan lebih tebal, menjaga kesehatan daun, berkembang lebih lebar, lebih hijau pekat, dan memiliki daya tahan yang baik daripada daun yang tidak disemprot dengan unsur ini.
Pengertian Oomycetes Jamur air atau Oomycota adalah kelompok protista uniseluler yang berfilamen. Jamur air secara fisik mirip dengan fungi. Mereka mikroskopik. Nama “jamur air” yang diberikan berdasarkan fakta bahwa mereka tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Oomycetes yang dikenal juga dengan jamur air merupakan kelompok protista bersel tunggal yang berfilamen. Dari segi fisik menyerupai dengan fungi jejamuran , organisme ini pernah dimasukkan sebagai anggota fungi bahkan sampai sekarang kajian biologinya masih dimasukkan kedalam mikologi imu tentang biologi fungi . Oomycetes dalam bahasa inggris disebut juga sebagai water moulds jamur air karena kebiasaannya yang dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang terbilang tinggi dan berair. Oomycetes yang meliputi jenis-jenis jamur lendir uniseluler yang membentuk benang-benang miselium yang bercabang-cabang. Beberapa jenis ada yang bersifat saprofit sebagai decomposer dan ada yang bersifat parasit pada tanaman dan hewan air. Untuk reproduksi aseksual pada Oomycetes yang hidup di air dengan zoospore berflagel dua. Sedangkan yang hidup didarat dengan sporangium dan konidium. Reoproduksi seksual dengan oogami. Selnya membentuk struktur yang mengandung sel telur dan struktur yang membentuk sel sperma. Dari kedua struktur ini kemudian bersatu sehingga terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot diploid yang kemudian tumbuh membentuk spora berdinding tebal, yang disebut zoospore dengan dua flagella, satu flagella tidak berbulu menjurus ke belakang dan satu flagella berbulu yang menjurus ke bagian depan. Zoospore ini bila berkecambah akan membentuk indivindu yang baru. Oomycetes sangat penting ekonomi dan ilmu pengetahuan karena banyak menyebabkan penyakit pada hewan dan tanaman budidaya. Contoh ialah sebagai berikut Lagenidium rabenhorsit yang memiliki hifa bercabang yang hidup parasit dalam sel-sel ganggang. Saprolegnia parasitica parasit pada ikan dan telur-telur ikan Phytium debaryanum menyebabkan busuk pada kecambah Phytophthora infestans merupakan parasit yang menyerang tanaman kentang, tomat dan sebagainya. Pythophtora faberi menimbulkan penyakit pada tanaman karet pada luka bekas sadapan. Plasmopara viticola merupakan parasit pada tanaman anggur. Pseudoperonospora cubensis, parasit pada tanaman mentimun. Albugo candida, parasit pada tanaman kol, kubis dan kelompok Cruciferae yang lain. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Jamur Zygomycota Beserta Ciri-Cirinya Fungsi Peranan Oomycota Oomycota memiliki peranan yang pada umunya merugikan. Kenamyakan Oomycota hidup sebagai pengurai dan parasit pada hewan, tumbuhan dan bahkan pada Oomycota yang lain. Berikut beberapa peranan Oomycota, yaitu Achlya sp yang hidup parasit pada ikan. Saprolegnia pada ikan. Plasmopora viticola hidup parasit pada tanaman anggur. Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai pada jagung. Phytophthora infestans menyebabkan penyakit lateblight pada kentang. Phytophhtora faberiyang hidup parasit pada tanaman karet. Phytophthora nicotianae yang hidup parasit pada tanaman tembakau. Phytophthora palmifora yang hidup parasit pada tanaman kelapa. Phytophthora sp juga dapat menyebabkan penyakit pada buah cokelat, tanaman lada, kina, kelapa, cengkeh, tembakau, dan jarak. Phytium sp dapat menimbulkan penyakit rebah semai dan pembusukan pada kecambah tembakau. Saprolegnia, Aphanomyces dan Achlya merupakan Oomycota yang sering menginfeksi ikan gurame Osphronemus gouramy. Jamur air tersebut tersebar di perairan tawar dan menginfeksi ikan liar maupun ikan budidaya, terutama induk dan telur ikan. Secara eksternal, serangan jamur ini dapat dilihat dengan adanya gumpalan putih pada tubuh ikan. Sedangkan secara internal, serangan suatu penyakit dapat dilihat melalui gambaran darah ikan yang terinfeksi skripsi FPIK IPB, 2006. Penyakit lateblight pada kentang Solanum tuberosum yang disebabkan oleh Phytophtora infestans menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para petani kentang. Gejala pertama yang timbul dari serangan jamur tersebut berupa bercak kecil kecoklatan yang muncul di daun. Dalam kondisi basah, bercak tersebut akan cepat menyebar sehingga seluruh bagian tanaman menjadi coklat dan busuk. Akibatnya, fotosintesis terhenti sehingga tidak ada makanan untuk disimpan di umbi akar. Miselium berkembang menghasilkan sporangia aseksual, yang mudah menyebar melalui udara dan menginfeksi tanaman sehat sehingga untuk mencegah penyebaran penyakit ini, semua tanaman yang terinfeksi harus dibakar, dan hanya menanam umbi yang bebas penyakit. Daun tanaman dihancurkan sebelum umbi dipanen untuk menekan resiko penyebaran spora ke tanaman lain. Tanaman juga perlu disemprot fungisida secara teratur karena fungisida akan melapisi daun sehingga enzim jamur tidak berfungsi. Fungisida juga dapat mencegah pertumbuhan miselium. Phythium sp yang menyebabkan penyakit rebah damping off pada biji yang berkecambah. Penyakit rebah tersebut merupakan pembusukan pada leher akar tumbuhan yang sedang berkecambah sehingga leher akar mengecil sehingga akar tidak mampu menopang batang tumbuhan tersebut. Jamur ini menyebar dengan cepat di rumah kaca yang kondisinya ini dapat dikendalikan dengan mensterilkan tanah di rumah kaca dengan pengasapan dan menghindari jarak tanaman yang terlalu rapat. Beberapa jenis Phythium bahkan menjadi parasit pada Oomycota lain dan jamur. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 10 Ciri-Ciri Dan Contoh Protista Mirip Jamur Serta penjelasannya Ciri – Ciri Umum Oomycota Oomycota dikenal juga dengan jamur air, adalah kelompok protista bersel tunggal yang berfilamen. Anggota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi jamur, sehingga organisme ini pernah dimasukkan sebagai anggota fungi, bahkan hingga sekarang kajian biologinya masih dimasukkan ke dalam mikologi ilmu tentang biologi fungi. Dalam bahasa Inggris, Oomycota disebut juga sebagai water moulds “jamur air” karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Ada juga disebutkan Oomycota berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycota bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas. Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella. Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycota adalah Saprolegnia, Phytium, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen dapat menimbulkan penyakit, seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat. Ciri-ciri dari Oomycota adalah sebagai berikut Benang-benang hifa tidak bersekat melintang senositik sehingga di dalamnya di jumpai inti dalam jumlah banyak. Dinding selnya terdiri dari selulosa. Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam air. Melakukan reproduksi secara seksual dengan membentuk gamet sel kelamin setelah fertilisasi akan terbentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Nama divisi Oomycota diambil dari cirri jamur ini yang dapat menghasilkan oospora. Oospora adalah spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase istirahat. Dinding tebal itu digunakan sebagai perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kingdom Fungi/Jamur Struktur sel Filum Oomycota Dinding Sel Oomycota berbeda dari fungi karena dinding selnya terbuat dari selulosa, bukan kitin, seperti yang dimiliki oleh fungi. Hal inilah yang menyebabakan Oomycota berada dalam Kingdom ProtistaTjitrosoepomo,1989. Alat Gerak Ciri khas dari jamur ini adalah menghasilkan sel berflagela hasil reproduksi aseksual yang berguna untuk berenang di dalam air, sedangkan pada jamur yang lain tidak pernah menghasilkan flagela. Spora yang memiliki flagel ini disebut zoospora, yang dikeluarkan dari sporangium berbentuk gada. Setelah berhenti tidak bergerak, zoospora lalu membulat, bulu cambuk ditarik ke dalam, melekat pada suatu alas, dan membuat suatu membran. Selanjutnya spora ini tumbuh menjadi individu baru tergantung pada keadaan lingkungannyaTjitrosoepomo,1989. Nutrisi Filum Oomycota ada yang berperan sebagai saprofit dan ada yang berperan sebagai parasit. Peran Oomycota adalah sebagai dekomposer dalam suatu ekosistem. Dengan peran tersebut, anggota dari filum ini mendapat nutrisi dari zat yang diserap nutrisinya, misalnya Phytophtora yang menyerang pada tanaman kacang, kentang, lada, kina, kelapa, cengkih, tembakau, jarak, dan buah coklat akan mendapat karbohidrat, selulosa, protein dan lain-lain. Inti Sel Oomycota mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekatPratiwi dkk, 1996. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Rangkuman Materi Jamur Fungi Beserta Penjelasannya Habitat Oomycota Jamur ini hidup di tempat yang lembap atau di air. Jamur ini umumnya hidup saprofit, namun dapat pula ini dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berairKusumawati,2010. Filum Oomycota hidup di tempat lembap atau berair. Struktur talus berupa miselium yang tersusun atas hifa bercabang-cabang dan tidak bersekat-sekat. Hifa ini mengandug banyak inti. Dinding sel tersusun atas selulosa. Inti sel banyak terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat. Reproduksi generaitf dengan kontak gametangium yang kemudian dihasilkan oospora berinti haploid, sedangkan reproduksi vegetatif dengan spora kembarazoospora berflagela ganda yang dihasilkan oleh sporangium, zoospora ini berinti diploid. Anggota dari filum Oomycota ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula yang hidup sebagai parasit pada organisme yang masih hidup ataupun pada organisme yang telah mati. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Klasifikasi Jamur Terlengkap Reproduksi Daur Hidup Oomycota Dalam fase vegetatif dari pergiliran keturunannya, sel-selnya memiliki inti diploid, padahal fungi memiliki inti haploid. Berdasarkan kajian biologi molekuler, organisme ini ternyata berhubungan lebih dekat dengan alga coklat dan diatom daripada dengan fungi, sehingga digolongkan dalam filum heterokontophyta. Nama ini berasal dari tahap sel motil bergerak yang berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa anggota Oomycota memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora seksual yang disebut oospopra. Reproduksi secara aseksual lebih berperan untuk kolonisasi species, sedangkan reproduksi secara sekual untuk variasi adaptif dengan lingkungan. Reproduksi Aseksual Bermula dengan adanya zoosporangium 2n yang berada pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut zoospora 2n. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak memungkinkan, maka Zoospora ini kemudian membentuk sista 2n untuk bertahan hidup. Reproduksi Seksual Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer sel telur menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora. Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan individu-individu lainnya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Reproduksi jamur – Pengertian, Vegetatif, Generatif, Mekanisme Contoh anggota dari Oomycota 1. Saprolegnia sp Jamur ini umumnya hidup saprofit di bangkai ikan dan serangga baik di darat maupun di air. Miseliumnya berkembang di dalam substrat, sedangkan yang terlihat di luar substrat berfungsi untuk perkembangbiakan. Jika diamati dengan mikroskop, di bagian ujung miseliumnya akan tampak sporangium yang menghasilkan zoospora. Saprolegnia sp yang hidup saprofit mudah dikembangbiakkan dengan meletakkan serangga mati atau biji kacang tanah pada cawan berisi air kolam. Hifa yang baru tumbuh akan menembus tubuh serangga atau biji kacang tanah untuk mendapatkan makanan. Sebagian hifa lainnya akan tumbuh keluar membentuk sporangium penghasil zoospora, sedangkan oogonium dan anteridiumnya berperan pada perkembangbiakan seksual. Contoh jamur dari Oomycotina lainnya adalah Achlya sp yang hidup saprofit, Saprolegnia sp parasit pada ikan, Plasmopora viticola hidup parasit pada 2. Phytophthora sp Biasanya hidup parasit pada tumbuhan budidaya, contohnya pada kentang. Miselium vegetatifnya berkembang dalam jaringan tubuh inang. Ujung-ujung hifanya dapat menjulur ke luar tubuh inangnya melalui stomata. Pada ujung hifa dapat terbentuk konidium yang mampu menghasilkan spora. Jika sporangium jatuh pada daun yang berair, zoospora akan keluar berkecambah atau tumbuh menjadi hifa dan membentuk miselium. Jika sebagian hifanya mencapai stoma/ lentisel maka akan tumbuh keluar membentuk kondium baru. Phytophthora dapat berkembang biak secara generatif dengan cara konjugasi zoospora yang dilakukan dalam laboratorium. Phytophtora sp tidak hanya menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, melainkan dapat pula menyebabkan penyakit pada buah cokelat, tanaman lada, kina, kelapa, cengkeh, tembakau, dan jarak. Contoh jamur dari golongan ini antara lain Phytophtora infestans yang hidup parasit pada tanaman kentang. Phytoptora faberi yang hidup parasit pada tanaman karet Phytophtora nicotianae yang hidup parasit pada tanaman tembakau Phytophtora palmifora yang hidup parasit pada tanaman kelapa Phytophthora infestans yang hidup parasit pada tomat 3. Phytium sp Berkembang biak pada persemaian yang tanahnya lembab dan mengalami perubahan suhu serta kaya akan bahan organik. Umumnya parasit pada tumbuhan muda atau bibit tembakau, kina, nanas, jahe, bayam, dan kemiri. Kerusakan dapat terjadi bahkan pada saat belum berkecambah. Perkembangan aseksualnya dengan cara membentuk zoosporangium yang menghasilkan zoospora. Sedangkan secara seksual dengan pembuahan gamet yang akan menghasilkan oospora. Jamur ini juga mampu berkembang biak pada bahan organik yang mati didalam tanah. Pengaruh Oomycota Pada Organisme Dan Lingkungan Secara menyeluruh dari spesies oomycota tidak memiliki kegunaan secara khusus namun perannya sebagai protista mirip jamur air berperan dalam menguraikan sisa-sisa makhluk hidup di dalam air sehingga perairan tidak dipenuhi bangkai makhluk hidup. Sementara, secara umum oomycota ini bersifat parasit dan patogen pada pembusukan kayu, kentang, dan tomat. Daftar Pustaka air oomycotina, online, diakses pada tanggal 6 April 2015 Kusumawati, Klaten Intan Pariwara. Mirip Jamur, online, diakses pada tanggal 6 April 2015 Biologi. Jakarta Bumi Aksara Tjitrosoepomo, Universitas Gajah Mada Oomycota, online, diakses pada tanggal 6 April 2015 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
ciri ciri tunas air